"Seluruh kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi pada bulan ini. Realisasi inflasi Kota Malang tercatat tertinggi di Jawa Timur, dan terealisasi lebih tinggi dari Jawa Timur dan Nasional di mana masing-masing tercatat sebesar 1,05 persen (mtm) dan 0,95 persen (mtm)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Samsun Hadi, Rabu, 11 Mei 2022.
Samsun menerangkan faktor seasonal memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri turut mendorong tingginya realisasi inflasi Kota Malang pada April 2022. Secara historis, inflasi pada periode HBKN Idulfitri 2022 di Kota Malang, realisasi tertinggi sejak 5 tahun terakhir.
"Rata-rata inflasi pada periode HBKN Idul Fitri selama lima tahun terakhir tercatat sebesar 0,53 persen (mtm)," ujarnya.
Samsun menambahkan, secara umum, inflasi pada April 2022 didorong oleh kenaikan harga hampir seluruh kelompok pengeluaran. Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,57 persen, transportasi 0,54 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,10 persen.
"Sementara itu, kelompok pendidikan pada periode April 2022 tercatat stabil," imbuhnya.
Berdasarkan komoditasnya, inflasi di Kota Malang didorong oleh lima komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar. Minyak goreng dengan andil sebesar 0,33 persen (mtm), bensin 0,27 persen (mtm), angkutan udara 0,19 persen (mtm), daging sapi 0,08 persen (mtm) dan daging ayam ras 0,06 persen (mtm).
Baca: Inflasi Global Diyakini Tetap Tinggi Akibat Kerusakan Rantai Pasokan Berlanjut
Inflasi bensin dan tarif angkutan udara terjadi seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax per 1 April 2022, peningkatan mobilitas di tengah pengenaan fuel surcharge oleh maskapai, serta penyesuaian harga LPG di tingkat eceran.
Kenaikan harga minyak goreng seiring dengan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan di tengah dinamika kenaikan harga komoditas minyak kelapa sawit dunia (CPO).
"Memasuki HBKN Idul Fitri, terjadi kenaikan harga berbagai komoditas terutama kelompok makanan bergejolak sejalan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat yang mendorong permintaan," ungkapnya.
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada berbagai komoditas seperti cabai rawit, bawang merah dan cabai merah di tengah melimpahnya pasokan pada masa panen di berbagai sentra produksi. Ke depan, faktor risiko pendorong kenaikan harga berbagai komoditas masih perlu diwaspadai mempertimbangkan berlanjutnya normalisasi mobilitas di tengah berlanjutnya vaksinasi booster.
"Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah serta konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui program-program TPID guna mengendalikan inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen ±1 persen," terangnya.
Samsun menuturkan Bank Indonesia Malang dan Pemerintah Daerah terus berupaya mendorong kegiatan ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat. "Seiring dengan akselerasi vaksinasi covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujar dia.
Sumber: medcom.id