Aceh Besar: Dinas Pertanian Aceh Besar menyatakan sebagian besar sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, didatangkan dari Kabupaten Bireun dan Kabupaten Aceh Tamiang.
"Hampir rata-rata sapi yang terkena PMK di datangkan dari luar Aceh, seperti Bireun dan Aceh Tamiang," kata Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Aceh Besar, Jafar, Kamis, 12 Mei 2022.
Jafar mengatakan ada 18 ekor sapi yang terindikasi terkena PMK dan sudah diisolasi. Sapi tersebut juga diberi pengobatan dan diberi vitamin agar ternak-ternak tersebut kembali pulih.
"Ada 30 ekor sapi di Kabupaten Aceh Besar terindikasi PMK. Di antaranya, 18 kasus di temukan dua hari terakhir di Kecamatan Lhoknga, Montasik, dan Indrapuri sudah di isolasi," ujarnya.
Baca: Polda Kepri Bentuk Satgas Pengawasan PMK
Kemudian, 3 kasus ditemukan pada sapi yang dijual di pasar hewan Sibreh dan sembilan kasus lainnya di temukan di Desa Lubok, Kabupaten Aceh Besar. Pihaknya menerangkan, jika penyebaran kasus PMK terus menyebar luas ke seluruh Aceh Besar, pihaknya akan membuat pos penyekatan.
"Jika kasusnya melonjak kita akan buat pos penyekatan ternak di Sare dan Geurute guna mencegah masuknya ternak dari luar Kabupaten Aceh Besar," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan Aceh menyatakan akan membatasi akses pengiriman sapi (lockdown) dari dan ke Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Hal tersebut dilakukan lantaran ditemukannya 1.200 ekor sapi di wilayah tersebut terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PKM), dan 10 di antaranya mati.
Sumber: medcom.id