Klik tautan Lihat artikel asli di bawah untuk baca lanjutan beritanya.
Kembar Siam Anak Prajurit Berhasil Dipisah, KSAD: Kini Ortunya Bahagia

ONEINDONESIASATU.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman merasa bahagia setelah kembar siam Joana dan Jovalin Lumowa berhasil dipisahkan. Dia melihat adanya kebahagiaan dari pihak keluarga.
Dudung menceritakan, dirinya pernah membesuk langsung bayi siam tersebut sebelum dioperasi. Saat itu kedua orang tuanya nampak begitu pasrah atas takdir yang dialami kedua anaknya.
“Orang tuanya itu begitu pasrah, sedih, penuh harapan. Nah tadi terbalik, begitu bahagia, terharu, bersyukur dan lain sebagainya,” kata Dudung kepada wartawan, Kamis (12/5).
Menurut Dudung, orang tua Joana dan Jovalin, Serda Fedrik Lumowa tidak bisa berbuat banyak atas kelahiran tidak normal anaknya. Oleh karena itu, bantuan dari TNI AD sangat dirasakan manfaatnya oleh Fedrik.
“Tahu sendiri seorang Bintara Sersan Dua, ekonominya seperti apa dan atas kepedulian para komandan kesatuannya dan akhirnya diputuskan untuk (dioperasi), dan itu yang luar biasa,” jelasnya.
Dudung berharap kondisi Joana dan Jovalin bisa semakin membaik, serta bisa menjalani hidup normal pada kemudian hari. “Saya sudah dapat laporan dari Pangdam bahwa jalannya sekarang sudah belajar jalan maju, karena biasanya miring, ya mudah-mudahan ke depannya berjalan baik,” pungkasnya.
Diketahui, kabar gembira menyelimuti keluarga besar TNI Angkatan Darat. Pasalnya, kembar siam Joana dan Jovalin yang merupakan anak dari Serda Fredrik Lumowa berhasil dipisahkan dalam operasi yang berlangsung selama kurang lebih 10 jam.
Operasi pemisahan kembar siam Joana dan Jovalin turut mendapat perhatian Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang pernah menjenguk anak Serda Fredrik pada 11 April 2022.
“TNI AD menyampaikan ucapan ikut berbahagia dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan pemisahan kembar siam Joana dan Jovalin melalui tindakan operasi yang berjalan lancar selama kurang lebih 10 jam di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (21/4),” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (22/4).
Operasi pemisahan berlangsung mulai pukul 06.30 WITA sampai 14.15 WITA, kemudian dilanjutkan dengan menjahit dan membersihkan luka sampai akhirnya rampung pada pukul 16.00 WITA. Pasangan kembar itu menjalani operasi pemisahan saat keduanya berumur 2 tahun 3 bulan.
Total ada 67 dokter, yang dipimpin oleh Dr. dr. Harsali Lampus, terlibat dalam operasi pemisahan itu. Beberapa spesialis yang terlibat dalam tim operasi merupakan dokter dari RS Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Sumber: jawapos.com
Note:
Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim koreksi/laporan Anda ke alamat email kami di oneindonesiasatudotcom@gmail.com.